100 RIBU UNTUK MENGGERAKAN TANGAN

Standar

apa kabar sahabat bintang?

kembali lagi kita belajar bersama. Kali ini  ikhsan masih membahas tentang syukur juga sambungan dari tulisan-tulisan yang sebelumnya.

owh iya….sahabat bintang, sebelum ikhsan membahas judul pada tulisan ini ada kabar yang cukup menggembirakan. Alhamdulillah kali ini tangan kanan ikhsan sudah cukup baikan, bisa mengetik pakai dua tangan dan menekuk 90% juga bisa menulis dan sedikit menggambar untuk mengerjakan tugas-tugas kampus, bahkan sekarang bisa mengisi training lagi setelah pasca kecelakaan di lapangan sehingga tangan kanan tulang sikutnya lepas dan memerlukan perawatan yang intensip.

sahabat bintang,ternyata ada hikmah dibalik semua kejadian ini yang saya alami, kenapa?saya sudah bahas pada tulisan sebelumnya yang membahas didalamnya tentang mensyukuri anggota tubuh kita yang Allah SWT berikan kepada kita. Mata yang bisa melihat dan berkedip setiap saat tanpa kita suruh, kaki yang bisa melangkah kemana pun kita ingin tuju kaki selalu menempuhnya, Tangan yang bisa bergerak mengambil benda-benda,memeberi sedekah dsb. Semua anggota tubuh yang Allah berikan kepada kita itu tida adak ada bayarannya sepeser pun.

coba anda bayangkan,sob

dari kejadian yang saya alami ini, selama dua bulan tangan tidak bisa berfungsi normal sebagai mana mestinya akibat kecelakaan di lapangan. Bahkan dokter pun mengatakan untuk bisa normal beraktifitas normal saya perlu waktu tiga bulan dalam proses penyembuhannya. Terapi tiap minggu ikhsan jalani demi tangan supaya bisa kembali normal juga kontrol tiap minggunya.

sob, anda tahu? ternyata sehat itu MAHAL. kenapa saya katakan mahal. Memang benar. setiap kontrol tangan dengan tujuan bisa bergerak normal, tangan bisa lurus, nekuk, ambil barang-barang,menulis, makan, minum dll tiap minggunya mengeluarkan uang saku 100 ribu. Itu untuk bisa menekuk saja. udah sakit, tangan kita dipaksa nekuk mesti mengeluarkan uang lagi. kenapa saya lakukan tiap minggu. Ya itu demi kesehatan tangan kembali normal, sebab jika tidak seperti itu tangan kanan ini akan kaku, susah untuk digerakkan. setiap tangan kanan saya digerakan untuk bisa menekuk oleh akhlinya itu bunyi tulang ibarat engsel pintu yang berkarat kalau digerakkan bunyinya seperti ini…KReeeTTT….KRRReeeettt…KKKKrrrrEEEeet…nah, tangan ini pun tidak jauh seperti itu ketika digerakan bunyinya.

patut kita syukuri, sahabat

anggota tubuh kita yang bisa gerak normal ini.gunakan kepada kebaikan sesuai perintah Allah SWT.

anggota tubuh ini amanah, loh…bukan milik kita dan kita patut menjaganya juga menggunakan kepada kebaikan. anda yang normal anggota tubuhnya kan Allah tidah meminta bayaran, untuk berkedip, menggerakan tangan,kaki,mulut dan anggota tubuh lainnya Allah tidak menari bayarannya. Hanya kita harus mensyukurinya.

terbayang jika semua anggota tubuh yang kita miliki ini Allah menarip bayaran. untuk berkedip, satu kali kedip taroh harganya Rp.1000, untuk melangkahkan kaki Rp.5000/langkah, untuk menghirup udara Rp.10.000/tiap hirupnya….waaaawwww….perlu penghasilan berapa kita untuk membayar semuanya itu. Tidak terbayang bukan kalau semua anggota tubuh kita Allah menaripnya.

mudah-mudahan kita mensyukuri dari tiap anggota tubuh yang Allah titipkan kepada kita. Jangan pergunakan kepada hal yang tidak bermanfaat.

mudah-mudahan ini menjadi peringatan bagi kita semua dan kita ambil hikmahnya. bagai sahabat-sahabat bintang dimana pun anda berada mari kita do’akan semoga yang sedang kena musibah sakit atau apa pun itu mari kita do’akan bersama. semoga sakitnya itu menjadi penggugur dosa dan Allah sembuhkan dari penyakitnya itu juga diberi kesabaran pada dirinya.Aamiin….

sahabat bintang

muhammad ikhsan hidayat

083813647270

ingin belajar dan sharing lagi dengan saya hub 083813647270 atau di twitter btc_ikhsan bisa juga di jaring sosial FB muhammad ikhsan hidayat

nb: dapatkan buku “KULIAH!BUAT APA?”

APA ITU PENDIDIKAN??

Standar

education

sahabat bintang, ini yang menjadi sebuah pertanyaan pada diri saya (muhammad ikhsan hidayat) ketika mengikuti mata kuliah pengelolaan pendidikan bersama dosen pak Sururi. Apakah negara kita udah benar-benar terdidik?jalankah pendidikan di negeri kita ini?lau apa hakikat pendidikan disetiap benak semua orang? itu yang menjadi pertanyaan dalam benak saya. di tambah lagi ketika pak Sururi meminta pendapat dari semua mahasiswa yang hadir pada waktu itu. ada yang berpendapat dari semua teman-teman saya bahwa pendidikan adalah mencari jati diri, perubahan sikap,prilaku, moral,kecerdasan,memanusiakan manusia,membentuk pola fikir, proses menuju kedewasaan,proses kegiatan belajar mengajar,kecakapan, pembentukan watak. dll,dkk, dsb (dan saya bingung). maka sebelum kita masuk ke dunia pendidikan kita harus tahu apa itu pendidikan?? dibawah ini ada definisi tentang pendidikan itu sendiri.

DEFINISI PENDIDIKAN

Untuk mengatahui  definisi pendidikan  dalam perspektif kebijakan, kita telah memiliki rumusan formal dan   operasional, sebagaimana termaktub dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS (sistem pendidikan nasional), yakni:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

itu salah satu definisi tentang pendidikan? ada yang mau memberi pendapat? harus.

di dalam dunia pendidikan tentunya memiliki ciri-ciri selain definisi diatas.

  1. ada tujuan
  2. ada hubungan atau komunikasi antara pendidik dan yang dididik
  3. ada perubahan yang disadari dan perubahan itu cenderung permanen
  4. ada norma dan nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat

KITA PECAHKAN KASUS BERSAMA

nah, mari kita pecahkan apakah ini pendidikan atau bukan pendidikan jika beracuan pada ciri-ciri pendidikan diatas.

  • kasus pertama

pada kasus pertama ini ada suatu tempat yang dimana tempat tersebut rawan akan pencopetan bahkan konon katanya tempat tersebut merupakan tempat satunya-satunya pusat pencopetan yang mempunyai lifeskill yang hebat. Ada cerita bahwasannya ditempat tersebut para pencopetnya terdidik karena ada pendidikannya, ada sekolah copet yang dipegang oleh sarjana menejemen yang menganggur sudah 5 tahun.waw…

anda tau sistem sekolahnya seperti apa sehingga menghasilkan para pencopet yang handal. yang pasti sekolah copet itu hanya 3 bulan, satu bulan teori dan dua bulan praktek. tanpa ijazah dan dijamin memiliki lifeskill yang hebat dibandingkan yang sekolah bertahun-tahun, syarat lulusnya tidak ribet. selama mencopet tidak boleh ketahuan. cukup syarat itu saja yang diajukan kepada murid-muridnya yang akan menjadi pencopet. nah, kemudian bagaimana dari segi keuangannya padahal sekolah ini gratis? namanya juga sarjana menejemen pastinya jago memenej dan mengelola. dari setiap hasil copetan tiap muridnya ada bagi hasil dengan sekolah untuk sistem pendidikan 20% untuk sekolah dan 80% untuk dirinya pribadi. laku kemudian hasil yang 20% itu dijadikan tabungan dan dipergunakan untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar).

unik kan?? ini kasus pertama. apakah menurut anda ini sebagai pendidikan? bisa di jawab….

  • kasus kedua

pada kasus kedua juga sama. apakah ini sebagai pendidikan? seperti kasus pertama. anda pernah melihat ronggeng monyet? yang belum pernah bisa dilihat di pinggir jalan-jalan zaman sekarang sudah banyak. yang menjadi pertanyaannya kenapa monyet itu pintar melakukan yang disuruh oleh majikannya. ketika majikannya bilang, “tong…tiarap tong!” monyet yang diberi nama otong dia tiarap. bahkan ketika diintruksikan tong jadi pembalap, monyet itu mengambil motor-motoran dan menaikinya. keren bukan?? monyet juga bisa seperti itu apalagi kita yang mempunyai akal dan fikiran. dari kemahiran Otong ini apakah dia bisa disebut telah menempuh pendidikan? boleh dijawab juga. atau kasus yang ketiga yang disebut pendidikan? kita lihat kasus ketiga ini!

  • kasus ketiga

kasus ketiga ini pertanyaannya sama, apakah ini yang namanya pendidikan? ada seorang balita yang diberi kebiasaan sama ibunya jika mau pipis/kencing harus bilang sama ibunya dan kemudian ibunya akan mengantarkan ke toilet. walaupun balita tersebut baru berumur 3 tahun tapi diberi kebiasaan untuk tidak kencing sembarangan oleh ibunya. hingga akhirnya balita tersebut jika mau kencing pasti mencari tempat untuk membuang air seninya dan kebiasaan itu terus terbawa sampai hari ini anda baca artikel saya ini. sahabat percaya bahwa kebiasaan yang diterapkan seorang ibu pada balita itu membawa dampak hingga dia dewasa? yang saya ceritakan tadi. percaya?bener?yakin percaya? jika anda tidak percaya dan bertanya apa buktinya? buktinya…tuh ada, anda sendiri sampai dewasa ini tidak kencing sembarangan, pastinya kalau mau buang air kecil cari toilet.buka? itu kan hasil arahan dari orang tua.

nah yang menjadi pertanyaan tadi hingga sekarang tidak berubah mana yang pendidikan mana yang bukan?atau ketiga-tiganya adalah sebuah proses pendidikan? disini sahabat boleh berpendapat. yang pastinya pendidikan itu mengacu juga pada proses pengajaran, pelatihan, pembelajaran, dan pengulasan.

NEGARA KITA SUDAH TERDIDIKKAH??

sahabat bintang, ini kasus yang harus kita pecahkan juga selain kasus tadi diatas. Negara kita ini apakah sudah terdidik? apa buktinya?kita lihat dari ciri-ciri pendidikan yang salah satunya adalah memiliki tujuan. Memiliki apa bisa diulangi? ya betul TUJUAN….itu salah satunya.

saya jabarkan tujuan dari pendidikan yang sudah dibahas di mata kuliah saya tadi Pengelolaan Pendidikan.

tujuan dari pendidikan itu harus menghasilkan outcome yang jauh lebih baik,seperti :

  1. Beriman dan Bertaqwa
  2. Berakhlak mulia
  3. Berilmu
  4. Cakap
  5.  Mandiri
  6. Bertanggung jawab
  7. Demokratis
  8. Kreatif

kedelapan ini yang harus ada pada tujuan dari pendidikan. anda mau menambahkan ?? boleh untuk ditambahkan…kita diskusi saja.

jika diacu pada outcome tujuan itu diatas pendidikan kita baru

PENGUKURAN,PENILAIAN,EVALUASI

Standar
  1. 1.       Jelaskan pengertian pengukuran, penilaian, evaluasi dan evaluasi pembelajaran ?
  • Pengukuran
  1. Suatu usaha untuk mengetahui keadaan sesuatu sebagaimana adanya.
  2. Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas “sesuatu”.
  3. Menurut Suharsimi ( 2004 ), pengukuran adalah membandingkan suatu obyek dengan alat ukur dan bersifat kuantitatif. Oleh karena itu, hasil pengukuran berupa angka, maka hasil pengukuran memiliki sifat – sifat deskriptif, menggambarkan, melukiskan dan menyajikan.
  4. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif.
  • Penilaian
  1. Adalah usaha pembandingan hasil pengukuran dapat diperbandingkan terhadap berbagai jenis patokan atau pembanding.
  2. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari pertimbangan tertentu.
  • Evaluasi
  1. Langkah-langkah mengukur atau menilai
  2. Pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas ( nilai dan arti ) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.
  • Evaluasi pengajaran

Penaksiran atau penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan murid-murid kea rah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah diterapkan dalam kurikulum.

  1. 2.       Bagaimana kedudukan evaluasi dalam kurikulum?

kurikulum meliputi segala aspek kehidupan dan lapangan hidup manusia dalam masyarakat modern ini yang dapat dimasukkan ke dalam tanggung jawab sekolah, yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan pribadi murid serta memberi sumbangan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.

Dan pengertian tersebut di atas jelaslah bahwa kurikulum bukan hanya apa yang tercantum di dalam “Buku Pedoman Kerja” atau “Garis-garis Besar Program Pengajaran”, melainkan mencakup semua kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan sekolah, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka kurikulum sekolah diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan harus sejalan dengan tuntutan pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia.

  1. 3.       Sebutkan tujuan pendidikan nasional seperti yang telah digunakan UUD 1945?

(1) Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”

(2) Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”

  1. 4.       Jelaskan tujuan institusional, kurikuler, dan instruksional ?
    1. Tujuan Institusional, yaitu tujuan pendidikan yang disesuaikan dengan jenis dan tingkatan sekolah masing-masing. Tujuan Institusional ini tercantum di dalam kurikulum sekolah atau lembaga pendidikan, dan menggambarkan secara umum hasil anak didik (manusia) yang bagaimanakah yang harus dicapai setelah menyelesaikan belajarnya di sekolah atau lembaga itu. Dengan demikian, tujuan Institusional STM, MA tidak sama denganSMEA, dan sebagainya.
  1. Tujuan Kurikuler, yaitu tujuan kurikulum sekolah yang telah dirinci menurut bidang studi, mata pelajaran, atau kelompok mata pelajaran. Meskipun tujuan institusional sekolah yang sejenis itu sama, tiap bidang studi mempunyai tujuan masing-masing yang berbeda. Namun, tidak boleh kita lupakan bahwa baik Tujuan Kurikuler maupun Tujuan Institusional merupakan penjabaran dan Tujuan Umum sehingga tidak boleh menyimpang dan atau bertentangan dengan Tujuan Umum.
  1. Tujuan Instruksional, yaitu tujuan yang dirumuskan dari bahan pelajaran, topik, atau subtopik yang akan diajarkan oleh guru. Dengan merumuskan dan mengetahuj Tujuan Instruksional itu sebelum mengajar, guru dapat membayangkan hasil tingkah laku (behavioral objectives) apa yang seharusnya dicapai murid setelah melakukan kegiatan belajar tertentu, di samping alat evaluasi belajar, metode-metode mengajar serta kegiatan-kegjatan belajar yang sesuai/relevan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
  1. 5.       Sebutkan aspek – aspek yang terdapat dalam 3 domain yang dikemukakan oleh Benyamin Bloom mengenai hasil belajar sebagai objek penelitian?
    1. Ranah Kognitif
      1. Pengetahuan atau ingatan
      2. Pemahaman
      3. Aplikasi
      4. Analisis
      5. Sintesis
      6. Evaluasi
  1. Ranah Afektif
    1. Penerimaan
    2. Jawaban dan reaksi
    3. Penilaian
    4. Organisasi
    5. Internalisasi
  1. Ranah Psikomotoris
    1. Gerakan reflex
    2. Keterampilan gerakan dasar
    3. Kemampuan persepsual
    4. Keharmonisan
    5. Gerakan keterampilan kompleks
    6. Gerakan ekspeasif dan interpretative
  1. Berilah contoh yang lain tentang hasil pengukuran dan hasil penilaian?

Contoh Pengukuran :

skor nilai yang diperoleh peserta didik ada yang memperoleh skor 55, 66, 74, 87, dan seterusnya (pengukuran).

Contoh Hasil penilaian:

Juara 1 nilainya 100,

Juara 2 nilainya 99

Juara 3 nilainya 90