Standar

doa“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

kalimat ini yang ada di dalam Al-Quran surat Ar-rahman dan terus berulang-ulang ditanyakan kepada kita sebanyak 31 kali. Patut kita sadari,bisa jadi kita terlena dengan nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita tanpa pernah bersyukur.

kita punya tangan yang bergerak bisa mengambil benda, mata yang bisa melihat berkedip setiap saat tanpa pernah diperintah oleh kita, kaki yang bisa berjalan kemana pun kita mau, udara yang bisa kita hirup melewati hidung nikmatnya tidak terbayar juga bisa mencium aroma hidangan yang membuat perut merasa terpanggil.

jika seandainya nikmat Allah dicabut dalam diri kita, apa yang akan terjadi?

ok.jangan dulu dicabut terlalu cepat, kita ganti saja. Allah menahan dulu sementara nikmat yang ada pada diri kita. contohnya tangan. selama ini kita tidak sadar bahwasanna tangan kita ada dan kita rasa. merasa tangan  ada ketika tangan itu Allah beri rasa sakit dan kita akan merasa juga berkata, “sakit tangan.” Tangan yang setiap waktu beraktifitas sebagaimana mestinya nikmat tangan Allah pending. biasanya makan dengan tangan kanan, menulis dengan tangan,memberi dengan tangan kanan,mengendarai pakai tangan kanan,semua aktifitas yang berhubungan dengan tangan kanan Allah pending nikmat itu dengan diberinya rasa sakit pada sikut. sehingga untuk beraktifitas pun susah. Serba terganggu karena rasa sakit yang dirasa.

maka benar jika Allah sayang kepada kita dan selaui mengingatkan agar tidak terlena dengan nikmat-Nya.

dengan kalimat, “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

naudzubillah jika kita kufur nikmat.

lalu bagaimana cara kita mensyukurinya selain dengan ucapan hamdalah?

bagi anda yang sehat dan masih diberi nikmat oleh-Nya patut bersyukur dengan menggunakan fasilitas pemberian-Nya dengan baik. Tangan selagi sehat gunakan aktifitas yang baik dengan sedekah,tidak jail,tidak mengsmbil hak orang,mata yang bisa melihat pergunakan kepada hal-hal baik dan benar, kaki yang bisa berjalan langkahkan ke tempat yang tidak mengundang maksiat, dan begitupun anggota tubuh lainnya. Kenapa? karena sedikit-demi sedikit seiring berjalannya waktu nikmat yang Allah berikan kepada kita akan diambil kembali dengan berjalannya usia. ketika Allah mem-pending nikmat pada kita ketika itu Allah menegur dan memperingati kita.

sahabat mu,

muhammad ikhsan hidayat

083813647270  

ingin belajar dan sharing lagi dengan saya hub 083813647270 atau di twitter btc_ikhsan bisa juga di jaring sosial FB muhammad ikhsan hidayat

nb: dapatkan buku “KULIAH!BUAT APA?”

Tinggalkan komentar